New York City, 1 Januari 2024! 01.41

Banyak hal yang di lalui di tahun 2023, dari hari pertama hingga hari terakhir semua penuh makna, banyak hal yang benar benar tidak aku duga sama sekali, mulai dari tiba tiba dapet hadiah sepeda, dapet laptop, dapet drone, tiket pesawat, bahkan visa dengan secepat kilat. Sungguh tahun yang sangat memorable dan benar benar menjadi tahun yang sangat indah. Namun di penghujung tahun menjadi sebuah kejadian yang menjadi sebuah muhasabah untuk diri sendiri, ternyata semaksimum usaha kita kalau allah ga ngijinin ya ga terjadi, jadi ceritanya tanggal 31 Desember aku pergi sama temen temen aku ke New York City, ya itulah aku punya ambisi yang besar tapi kadang terlalu keras kepala dan sedikit memaksakan diri, kadang itu merugikan orang lain. Cambukan besar untuk diri aku untuk bisa mendengarkan saran dari orang, tidak memaksakan kehendak, tidak berekspetasi tinggi dan tidak gegabah dalam bertindak. Semoga di tahun 2024 semakin bertambahkanya usia nanti semakin banyak yang bisa dimaknai dan harus dipelajari, jangan diulang kembali dan jadikan pelajaran, sejatinya kita adalah pembelajar hingga akhir hayat. Selamat tahun baru! Selamat bertumbuh dewasa!

 Ligia Moraes

Awal ku memikirkan tentang nya, waduh sepertinya dia anak yang pemalas. ya itu hanya dugaan ku, karena aky

 Ini bukan tentang merawat tumbuhan tomat, tapi tentang  berbicara dengan mahluk ciptaan tuhan. 

Sejujurnya aku ga suka tanaman, aneh.. tiba tiba tumbuh, tiba tiba berbuah, tiba tiba layu, tanpa berbicara satu kata pun. Kalau disuruh milih aku lebih baik memelihara 10 ekor sapi, ia bergerak, bersuara, kalau merasa sakit ia menunjukan gejala. 

Di minggu pertama aku harus beradaptasi dengan tanaman tanaman ini, “kok iso” iya kok iso temen temen aku mahasiswa lulusan pertanian dari seluruh dunia punya banyak tenaga untuk melakukan hal ini secepat itu. dan kalian harus tau, di minggu pertama dari pagi buta sampe matahari terbenam aku hanya menyelesaikan 1 line dan temen temen ku? 6 line bahkan kalian tau Sirina? temen ku dari Afrika? 9 line per day🥲

Aku meng compare diriku dengan mereka bukan untuk menjadi rapuh dan menyerah, tapi menjadi energi ku “kok mereka bisa, aku engga?”

Pikir ku sebelum tidur “bener kayanya pilihan aku pergi kesini, 3 tahun aku belajar kayanya ga ada apa apanya, aku harus belajar lagi” 

Kita kan 1 rumah, jarang ada waktu untuk scroll sosial media, habis dari greenhouse semua mandi, pergi ke gym, makan malem, ngobrol bareng di ruang tamu, terus semua tidur. Aku bener bener suka kehidupan ku disini, teratur.

Saat makan malam aku tanya ke sirina “siri, kok iso? You have some trick for me?”

Jawaban sirina cukup mencambuk bagi ku “Cindy, don’t compare to each other, focus compare with your self. Kamu bandingkan dirimu dengan minggu sebelumnya, minggu ini gapapa 1 hari 1 line, minggu depan 2 line perhari, sampe akhirnya kamu bisa seperti saya, ini tentang mindset cindy, kamu jauh ke sini meninggalkan keluarga dan teman mu di Indonesia untuk belajar, dan ini saat nya untuk kamu belajar, aku yakin setelah 1 bulan kamu disini kamu bisa seperti ku, tinggal kamu minta doa pada tuhan mu untuk di beri “power” untuk melakukan ini semua”

Hari ini tepat minggu ke 3 aku di Amerika. “Your line is beautiful Cindy, your rafting is good and cutting socer is good” ucap Miss Rosa.

Bener kata Sirina, kita tinggal ngobrol aja sama tuhan kita, untuk minta di beri kekuatan, aku juga ngobrol sama tanaman tanaman aku, untuk bisa kuat dan tumbuh, jangan patah, nanti aku merasa bersalah.